Kamis, 24 November 2011

A Second Time for love


A second time for love

Selalu ada jawaban bagi setiap pertanyaan
Selalu ada alas an bagi setiap jawaban
Dan dari setiap jawaban selalu ada
Hal yang disebut
Pilihan

        Faye berjalan menyusuri lorong-lorong bangunan sekolah bersama Han. Langkah kaki mereka tak terdengar, bahkan dari kelas yang mereka lewati sekalipun. Faye berjalan lebih cepat, dan Han mencoba mengikutinya. Faye berjalan semakin cepat, ia seolah tak ingin kehilangan sesuatu, tapi Han tak pernah tahu apa itu. Faye tiba-tiba berhenti dan membuat Han kaget. “Han, apa kau tahu apa yang ingin aku lakukan?” ucap Faye. Han menggeleng. “Kau harus ikut aku jika ingin tahu” sambungnya. Faye berjalan lagi. Han tak berkomentar apapun. Gadis blasteran Indo Jepang itu bahkan tak bicara sepatah katapun sejak tadi. Sedangkan Faye, seorang gadis yang juga blasteran, campuran Singapore Thailand sangat dingin. Han sudah biasa menghadapi karakter Faye yang dingin dan realistis. Seharusnya ia bisa meniru sifat ibunya yang orang Thailand dengan punya setidaknya mimpi, tapi yang Faye punya adalah kenyataan.
        Faye berbelok menuju taman samping sekolah. Ia duduk dibangku bawah pohon bersama Han disampingnya. Faye tak bicara apapun, hanya memandangi arlojinya sesekali saja. Han tak berani berkomentar. Hingga 15 menit mereka belum juga saling bicara. Han mencoba menegur Faye tapi Faye terlampau bangkit ketika Mr. Wheel datang. Faye hanya mengambil kertas-kertas yang Mr. Wheel bawakan untuknya. “Apa itu?” tanya Han. “Sesuatu hal yang ingin aku lakukan nanti”. “Faye, ayolah ceritakan padaku” Han semakin penasaran saja. “Akan ku ceritakan nanti, bersamaan dengan Key dan Jose”.
Faye langsung berlalu, Han mengejarnya. Tak lama, mereka sampai di ruang kelas yang tampak kosong. Hanya ada Key dan Jose yang berjalan dari belakang kelas. Faye menarik sebuah kursi, lalu duduk diatasnya. Han duduk diatas bangku tepat didepan Faye. Key dan Jose menghampiri mereka. “Kalian tahu apa ini?” tanya Faye sambil tersenyum. “Katakan Faye” sergah Jose. “Ini, sesuatu yang bisa membuat kita mengalahkan Dream Team nya Ann”. “Really?” Han meloncat turun. Faye mengangguk dan tampak puas. “Memang apa itu?” Key tampak penasaran. “Bukti bahwa mereka curang”. Key tampak terkejut.
Faye bangkit, Han, Key, dan Jose mengikuti langkahnya. Mereka menuju ruang Kepsek. Faye tampak yakin ia akan menang untuk yang ketigabelas kalinya terhitung sejak pertama kali ia melawan Ann the dream team. Jose menampakan wajah puas pada kenyataan ini. Key, bagaimanapun juga Ann adalah orang yang Key suka, seharusnya ia senang The Josefira Team, team pimpinannya akan menang, tapi biar bagaimanapun ia sangat sedih jika Ann dan Dream Team harus didiskwalifikasi. Galau. Hal yang Key rasakan. “Jangan bingung gitu Key, sekarang sudah saatnya kita menang untuk yang ketigabelas kalinya” Faye memecah kesunyian lorong-lorong sekolah saat jam pulang siswa sudah berakhir. “Yea aku mengerti maksudmu Fay” jawabnya. “Bisakah kau tidak mementingkan Ann untuk saat ini Key?” sergah Han.
Jose terdiam. Ann dan Han. Dua nama yang mirip ditelinganya. Tapi Han adalah sahabat baiknya. Han adalah Jihan, sedangkan Ann adalah orang yang Key sukai, yang selalu membuat Jose mulai sinis belakangan. “Ann adalah Anneke, dan Han adalah Jihan. Mereka tidak sama. “Han, seharusnya kau dan Faye mendapatkan bukti ini lebih awal” kata Jose sinis. “Yah, aku tahu, ini hanya masalah waktu” Han menyahuti. Key merasa terpojok. Mereka semua tahu, Key suka pada Ann, tapi hanya Han yang tahu Faye mungkin suka pada Key. Mereka tiba di depan ruangan itu. Kapesek tampak masih duduk di mejanya sambil membaca beberapa kertas. Mereka bergegas masuk. Tak lama Faye keluar dengan wajah puas diikuti Han dan Jose. Tapi Key, ia tampak muram. “Key, lupakan Ann sejenak, ia bukanlah hidup ataupun matimu, kau seharusnya tahu kapan harusnya kau mementingkan Ann” Faye tampak memandang Key serius. Key hanya menunduk. Mereka kembali ke kelas. Key tampak dipandang sinis oleh mereka yang lain. Tampak sudah jelas sekarang, Ann mulai merusak persahabatan mereka.
Mungkin itulah yang membuat Jose selalu sinis pada Key dan Ann. Jose adalah sahabat Key, tapi percuma jika Key tak pernah menghargainya, malah lebih menghargai Ann. Tapi baik Jose atau Key ada dalam dua pilihan yang sulit. Karena Jose juga telah muak dengan Ann. Ia harus memilih menendang Key dari Josefira, atau membohongi diri sendiri dengan membenci Key ketika ia selalu ada dibawah pengaruh Ann. Sedangkan Key, ia harus memilih Josefira dan sahabatnya atau Ann orang yang ia sukai. Jose bahkan sempat berfikir, apakah seorang Indo Australia seperti Key begitu mudahnya tertaklukan. Tapi dibalik semua ini, yang terpenting yang harusnya Key lakukan adalah memilih Jose dan sahabatnya yang lain, bukan Anneke. Jika Key masihlah orang yang waras maka seharusnya ia melakukan itu. Faye masih berjalan di trotoar tepi jalan Jakarta bersama Han. Faye hanya terdiam, memandang kesal kepada Key yang berjalan di depannya. Biar bagaimanapun hanya ada dua alasan untuk melakukan itu, karena Key suka pada Ann dan Ann hanya merusak persahabatan mereka atau karena Faye menyukai Key.
Han sudah sampai di rumahnya. Tak lama rumah Jose sudah nampak. Sekarang hanya ada Key dan Faye. Key memperlambat langkahnya. “Apa kau kesal padaku?” tanya Key. “Menurutmu?” Faye sinis. “Aku minta maaf”. “Seharusnya kau tahu, kapan semestinya kau bertingkah seperti tadi. Apa kau sadar Joe dan Han juga kesal padamu. Jika kau masih waras, harusnya kau memikirkan konseskwensi jika kau lebih memilih Ann dari pada kami, sahabatmu. Aku mengatakan begini, bukan karena aku iri pada Ann, atau bukan karena aku suka padamu Key, tapi karena kau adalah sahabatku. Aku peduli padamu” Faye tampak serius. “Faye” Key menunduk. “Sekarang katakan kau mengerti yang ku maksud”. Key terdiam. “Sudahlah, aku tahu pasti akan begini” Faye berlari meninggalkan Key disana. Key hanya menatap Faye. Wajahnya tampak bersalah. Namun saat itu juga Faye hanya mampu meredam perasaannya. “Aku mengatakan begitu karena aku tak mau kau bersama Ann” Faye menahan dirinya. Semua tampak seperti sebuah drama yang tragis untuk Faye. Tapi Faye bukanlah orang yang mudah merubah pendiriannya, Faye adalah orang yang tulus, dan tegar. Dan yang terpenting, ialah yang paling setia diantara The Josefira.
Belakangan, Faye mulai mengenal karakter Anneke. Ia mulai tahu apa yang Ann suka, keluarga Ann dan banyak lagi. Awalnya, Han dan Jose merasa heran, di sisi lain Key merasa bahagia. Tapi Faye yang ini bukanlah Faye, ia dekat dengan Ann hanya untuk membuktikan bahwa Ann menyukai banyak pria, dan Key adalah salah satu diantara pria-pria malang itu. “Tiff mengatakan, buatlah musuhmu dekat denganmu” kata Faye pada Han. Han merangkul Faye. “Aku percaya, suatu saat nanti, kau, Key, dan Ann akan menemukan sebuah kebahagiaan” Han mengangkat kepalanya. Han tahu dan mengerti, Faye adalah orang yang realistis, Faye tak punya mimpi, yang ia punya adalah kenyataan dan harapan. Tidak ada mimpi, tak perlu. Faye tak mau terlalu berharap terlalu banyak pada mimpi yang ia punya. Faye hanya mau realita, apa yang bisa ia lakukan sekarang dan nanti. Faye sangat berbeda dengan Faye yang dulu. Faye yang lugu. Benar-benar berbeda. Andai semua orang mengenal Faye kecil, Faye yang ceria dan selalu tersenyum bahkan saat ia merasa sakit. Bukan Faye yang sekarang. Faye yang merasa senyum tak perlu diumbar atau apalah itu. Mungkin Faye masih takut pada kenyataan yang harus ia terima ketika SMP. Sejak itulah ia tak percaya lagi pada mimpi dan cinta.
Faye kehilangan semuanya saat itu. Hanya Tiff yang tahu betul. Sekarang kedekatan Faye dengan Ann, seolah mengulang waktu, saat Faye dekat dengan Zee, orang yang dicintai dan mencintai sahabatnya di SMP kala itu, Al. Faye, entah mengapa ia mengulangi hal yang sama, kenapa setiap kali Faye merasakan sesuatu yang aneh, Faye selalu merasakan pada sahabat, “sahabat yang ia cintai”. Saat itu, Faye, Tiff, dan Zee adalah sahabat baik. Satu hari, Tiff mengakui ia suka pada Crew, Zee pada Mah, dan akhirnya Faye mengakui ia suka pada Al. Hingga  dua tahun, semua masih menjadi rahasia bagi mereka. Namun hari itu, di depan mata Faye, Zee menerima cinta Al. Dan Faye hanya bisa merenungi, hingga sekarang ia tak ingin merasakan kesakitan itu lagi. Zee dan Al bertahan cukup lama. Hingga ditahun terakhir, di hari perpisahan, Faye harus mengucapkan salam perpisahan yang terkhir juga bagi Al. Orang yang ia cintai diam-diam selama tiga tahun lebih. Al membuatnya merasa ia punya harapan, Al begitu menghormati dan tulus bersahabat dengan Faye. Tapi sayang, Al menyukai Zee. Hingga saat itu ia bertemu dengan Key. Orang yang pertama kali menolongnya di SMA ini. Hanya Key yang berani melawan senior ketika mereka menjebak Faye, karena Kepsek lebih percaya pada Faye dari pada mereka. Sejak itulah mereka berteman, dan akhirnya bersahabat. Faye berusaha menghapus semua rasa cintanya pada Al, dan Faye berhasil melakukannya, walau Faye masih merasakan bekasnya. Lama waktu berlalu, Key mulai mengobati hati Faye tanpa Key sadari sendiri. Tapi kini semua sama saja, yang Faye tahu, Key suka pada Ann.
Sekarang adalah tahun pertama Faye ada di SMA itu, sudah hampir tahun kedua. Di akhir waktu yang tersisa ditahun pertama, Faye telah begitu dekat dengan Ann. Faye merasa cukup adil jika Ann dan ia merasakan hal yang sama. Key melihat semua yang Faye lakukan sebagai anugerah. Ia fikir, Faye, Han dan Joe akan setuju jika ia menyatakan cinta pada Ann. Walaupun mungkin Jose setuju, tapi Han dan Faye, selamanya tidak. Semua fikiran Key bahkan merusak semua rencana Faye. “Key menyatakan cinta pada Ann”. Faye tak percaya. “Bagaimana menurutmu sekarang Faye?” Key bertanya dengan lugunya. “Apa kau sudah puas sekaranr Key. Beginikah caramu menghargai apa yang telah aku lakukan, kau salah” Faye tampak kesal. Key nampaknya masih belum mengerti kenapa Faye masih menyalahkannya. Key melihat, bahkan dengan mata kepalanya sendiri, Ann dekat dengan Faye. “Kau masih belum paham juga, Key aku akui padamu, aku mendekati Ann hanya ingin tahu satu hal, apa ia benar-benar mencintaimu. Hanya itu” Faye memecah kesunyian. “Apa salah jika aku mencintai Ann?” Key berusaha membela dirinya. “Tidak bagimu, tapi bagi orang yang peduli padamu, itu salah” Faye menenangkan dirinya. “Apa ini caramu membuat sahabatmu senang?” Key membentak. “Ya, ini caraku” Faye membalasnya sambil berjalan pergi. “Faye, Faye, Faye apa semua ini….ahhh” teriak Key.
Faye terus berjalan tanpa memperdulikan Key, dalam hatinya “Key, jika kau tahu betapa aku mencintaimu lebih dari kau mencintai Ann. Key, andai saja aku bisa mengatakannya padamu, tapi aku tak bisa. Jika kau ada diposisi ku sekarang, aku percaya kau akan melakukan hal yang sama. Kau sudah mengambil keputusanmu sendiri, sekarang terimalah. Kau yang memulai ini Key, kau juga yang harus mengakhirinya. Kau yang membuat aku merasakan perasaan ini lagi. Maafkan aku Key, semoga kau bahagia bersama Ann”. Faye terus berjlan. Han menepuk bahunya, dan Faye hanya tesenyum kecil. “Apa kau bertengkar dengan Key?” Han tampak prihatin. “Sudah selesai” Faye menyahutinya pendek. Faye dan Han berjalan lagi, hati Faye patah, tangannya seolah ingin mengepal dan menghajar Ann. Tapi Faye masih punya akal sehat, Faye akan mencoba, “melupakan Key”. Pasti sangat sulit, bahkan sebelum dicoba sekalipun. Sekarang semuanya kalut.
Ann tampak tak bersalah, ia bahkan tak sadar bahwa Faye marah padanya. Ann bertingkah biasa bahkan Key juga begitu. Ann masih menganggap Faye setuju dengan semua ini hanya karena Faye diam saja. Sejak itulah Faye membenci cinta lagi. Han bahkan tak bisa menolongnya. Sekarang cinta benar-benar merusak persahabatan mereka. Key jauh dari Han dan Faye, bahkan renggang dengan Jose. Faye baru sadar sekarang, inilah tujuan Ann yang sebenarnya, merusak Josefira. Dengan begitu Dream Team akan menang di kompetisi tahun depan. Hanya saja, ia tak mungkin mengatakan ini pada Key. Pasti Key akan menganggap Faye memfitnah Ann. Faye hanya bisa berpangku tangan sekarang. Han juga merasa begitu, Key seperti dihipnotis oleh Ann, entah oleh mata, atau yang lain.    

Guys, maaf cerpen ini belum selesai, lanjutannya mungkin akan segera saya publikasikan. Selamat membaca dan semoga anda suka....!!! Terimakasih  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar